Ikhtisar Buku “PTK Tidak Horor”
Tujuan dan Inspirasi
Buku ini terinspirasi oleh pengalaman dan refleksi penulis dari pengajaran mata kuliah Metodologi PTK (Classroom Action Research) dan pengawasan tesis PTK di STAI YASNI Muara Bungo selama lima tahun terakhir. Ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan dalam pemahaman dengan memberikan panduan langkah demi langkah dengan contoh-contoh praktis, terutama dalam merumuskan judul penelitian dan latar belakang masalah, yang merupakan langkah awal yang penting di PTK.
Mengatasi Tantangan Bersama
Buku ini membahas persepsi umum di antara para guru bahwa menulis adalah tugas yang menakutkan. Ini berusaha memotivasi guru dengan mengingatkan mereka tentang pengalaman akademis masa lalu mereka, seperti menulis makalah dan tesis, yang berhasil mereka selesaikan untuk lulus. Ini dimaksudkan untuk mendorong mereka untuk terlibat dalam penulisan dan penelitian tanpa rasa takut.
Metodologi Penelitian
Buku ini menekankan pentingnya melakukan penelitian pendahuluan, yang dikenal sebagai “tur besar,” untuk secara akurat mengidentifikasi akar masalah dalam pengaturan kelas. Ini melibatkan penggunaan metode triangulasi untuk memverifikasi data penelitian awal, memastikan pemahaman yang komprehensif tentang masalah yang dihadapi.
Sifat Siklik PTK
Buku ini menguraikan sifat siklus PTK, yang melibatkan serangkaian langkah yang memungkinkan kerja kolaboratif dan mandiri. Langkah-langkah ini termasuk memilih fokus, mengumpulkan data, menganalisis dan menafsirkan data, mengambil tindakan, merefleksikan, dan kemudian melanjutkan atau memodifikasi tindakan yang dipilih untuk siklus berikutnya.
Refleksi di PTK
Refleksi disorot sebagai komponen penting PTK, di mana guru menilai efektivitas tindakan mereka dan mempertimbangkan modifikasi untuk perbaikan. Proses reflektif ini membantu guru memahami pengalaman mereka dan dampak tindakan mereka terhadap hasil pembelajaran siswa.
Aksi dan Observasi
Buku ini membedakan antara berbagai model PTK, seperti yang oleh Kurt Lewin dan Kemmis dan Taggart, terutama dalam bagaimana tindakan dan pengamatan dilakukan secara bersamaan dalam model yang terakhir. Pendekatan simultan ini memastikan bahwa pengamatan tetap selaras dengan masalah yang diidentifikasi.
