Kolaborasi Mahasiswa dan Desa: Membangun Naturepreneurship di Lubuk Beringin

Pada 7 Januari 2025, program perkuliahan “Naturepreneurship” sukses dilaksanakan di Desa Lubuk Beringin, Kecamatan Bathin III Ulu, Kabupaten Bungo. Acara ini berjalan lancar dan mendapat sambutan hangat dari pemerintah desa serta masyarakat setempat, khususnya para pelaku usaha.

Dalam sambutannya, Datuk Rio (sebutan Kepala Desa di Kabupaten Bungo) Muhammad Al Jupri menyatakan dukungannya terhadap program ini dan menekankan pentingnya menjalin kerja sama berkelanjutan antara mahasiswa dan pelaku usaha di desa tersebut untuk kemudian ditindaklanjuti dengan kerja sama Pemerintah Desa dengan LP2M IAI Yasni Bungo. Beliau juga mengajak mahasiswa untuk aktif mendampingi para pelaku usaha dalam mengembangkan potensi lokal.

Kerja sama yang akan dibangun antara Pemerintah Desa dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Institut Agama Islam (IAI) Yasni Bungo diharapkan dapat meningkatkan kualitas riset dan publikasi ilmiah, serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas.

Hadir dalam acara tersebut, dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan, Ibu Dr. Mona Novita, M.Pd., yang juga merupakan Kepala LP2M, menyambut baik keinginan kerja sama berkelanjutan tersebut dan akan menindaklanjutinya dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). Turut hadir dan mendampingi dalam kegiatan tersebut, yang juga dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan, yaitu Ibu Neti Zuhelti, M.E.

Antusiasme tinggi ditunjukkan oleh masyarakat yang hadir, dengan banyaknya permintaan agar mahasiswa terus memberikan pendampingan kepada pelaku usaha setempat. Hal ini mencerminkan semangat kolaboratif antara akademisi dan komunitas lokal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi desa melalui inovasi berbasis alam.

Para mahasiswa juga merasakan pengalaman yang berbeda dalam perkuliahan ini. Mereka menyatu dengan alam dan masyarakat, serta mampu mengidentifikasi peluang dan potensi yang dapat dikembangkan untuk menunjang keberlanjutan wisata Desa Lubuk Beringin.

Perwakilan dari 10 kelompok yang telah dibagi, secara berigiliran menyampaikan konsep pengembangan produk berbasis sumber daya lokal dengan perancangan Business Model Canvas (BMC). Setelah presentasi, pemerintah Desa dan pelaku usaha menyampaikan umpan balik.

Program “Naturepreneurship” ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam pengembangan kewirausahaan yang selaras dengan potensi alam daerah, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya lokal secara berkelanjutan.

Beberapa dokumentasi kegiatan ini dapat dilihat di GALERI